Selasa, 23 November 2010

MAKALAH SEJARAH OLAHRAGA

TUGAS
SEJARAH OLAHRAGA


























Disusun Oleh :
Nama      : Nurul Fajar M.N
NIM        : 08601241042
Kelas       : PJKR-A



FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2009
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju,modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju,modern,makmur,dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Sementara itu,pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu,yakni guru yang profesional,sejahtera,dan bermatabat. Sasaran pendidikan jasmani adalah membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
Pendidikan Jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi kegiatan pendidikan. Banyak faktor yang mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan pembelajaran pendidikan di sekolah. Faktor-faktor tersebut meliputi guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru yang berkualiatas berpengaruh besar terhadap efektivitas dalam proses pembelajaran dan pada gilirannya mempengaruhi prestasi anak didik. Keberadaan guru yang yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik yang bermutu. Sehingga terwujudnya guru yang profesional yang mampu menjalankan profesinya sesuai dengan pedoman guru didalam proses pembelajaran degan berbagai tuntutan tempat melaksanakan tugasnya.



B.Rumusan masalah?
Bagaimana gambaran pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah-sekolah?
Belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah





PEMBAHASAN

Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia, hingga saat ini ialah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Kondisi kualitas pengajaran pendidikan jasmani yang memprihatinkan di sekolah dasar, sekolah lanjutan dan bahkan perguruan tinggi telah dikemukakan dan ditelaah dalam berbagai forum oleh beberapa pengamat pendidikan jasmani dan olahraga (Cholik Mutohir, 1990a: 1990b, 1993: Mujiharsono, 1993; Soediyarto, 1992, 1993). Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah terbatasnya kemampuan  guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani (cf. Cholik Mutohir, 1990a; 1990b, 1993: Soediyarto, 1992, 1993). 
Kualitas guru pendidikan jasmani yang ada pada sekolah dasar dan lanjutan pada umumnya kurang memadai. Mereka kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara kompeten. Mereka belum berhasil melaksanakan tanggung jawabnya untuk mendidik siswa secara sistematik melalui pendidikan jasmani. Tampak pendidikan jasmani belum berhasil mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak secara menyeluruh baik fisik. Mental maupun intelektual (Kantor Menpora, 1983). Hal ini benar mengingat bahwa kebanyakan guru pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah bukan guru khusus yang secara normal mempunyai kompetensi dan pengalaman yang terbatas dalam bidang pendidikan jasmani. Mereka kebanyakan adalah guru kelas yang harus mampu mengajar berbagai mata pelajaran yang salah satunya adalah pendidikan jasmani.
Kemudian pengajaran yang dilakukan guru dalam praktik pendidikan jasmani cendrung tradisional yaitu siswa didriil sampai KO,kemudian pengajaran yang dilakukan membosankan dan diulang-ulang,mengalami kegagalan keterampilan yang sama dari tahun ke tahun. Model metode-metode praktik dipusatkan pada guru (Teacher Centered) dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru. Latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah dilakukan oleh anak sesuai dengan inisiatif sendiri (Student Centered),kemudian dari siswa sendiri pendidikan jasmani disalahgunakan untuk penyaluran energi yang berlebih atau sebagai waktu istirahat yang diawasi,siswa menghabiskan waktu untuk berdiri bukan belajar sendiri.
Guru pendidikan jasmani tradisional cenderung menekankan pada penguasaan keterampilan cabang olahraga. Pendekatan yang dilakukan seperti halnya pendekatan pelatihan olahraga. Dalam pendekatan ini, guru menentukan tugas-tugas ajarnya kepada siswa melalui kegiatan fisik tak ubahnya seperti melatih suatu cabang olahraga. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak optimalnya fungsi pengajaran pendidikan jasmani sebagai medium pendidikan dalam rangka pengembangan pribadi anak seutuhnya.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan membuat kebijakan-kebijakan baru guna meningkatkan pelaksanaan pendidikan jasmani. Kebijaksanaan telah jelas dan arah pengembangan pendidikan jasmani sesungguhnya telah jelas. Kini yang menjadi permasalahan pokok adalah seberapa jauh tingkat keberhasilan strategi dan pelaksanaan pembangunan pendidikan jasmani dan olahraga di masyarakat khususnya dalam pendidikan jasmani di setiap tingkat sekolah. Pertanyaan lebih lanjut, hal-hal apakah yang perlu diperhatikan untuk mendukung terciptanya pengajaran pendidikan jasmani yang efektif?
Pengajaran pendidikan jasmani yang efektif dalam kenyataan lebih dari sekedar mengembangkan keterampilan olahraga. Pengajaran tersebut pada hakikatnya merupakan proses sistematis yang diarahkan pada pengembangan  pribadi anak seutuhnya. Kemudian dengan megajar dengan pendekatan taktik yaitu siswa akan menjadi seorang pemain yang berfikir,siswa mampu untuk terlibat dalam berbagai permainan,kemudian pendekatan yang tidak hanya berpusat pada guru,selanjutnya meningkatkan penampilan bermain siswa.




PENUTUP

Kesimpulan

Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju,modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju,modern,makmur,dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Sementara itu,pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu,yakni guru yang profesional,sejahtera,dan bermatabat. Sasaran pendidikan jasmani adalah membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
Oleh karena itu perlu peningkatan terhadap pendidikan jasmani secara efektif baik dari guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana.agar terciptanya kualitas pendidikan yang baik,
















DAFTAR PUSTAKA

http://www.ui.edu/... /130602/Pendidikan_Jasmani_Belum_Efektif.pdf

GAMBARAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN JASMANI.docx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar