Minggu, 21 November 2010

PENDARAHAR LUAR (PANDUAN PERTOLONGAN PERTAMA)

Pendarahan luar terjadi akibat kerusakan dinding pembuluh darah disertai dengan kerusakan kulit, yang memungkinkan darah keluar dari tubuh.
Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan pendarahan luar dibedakan menjadi:
  1. Pendarahan ArteriDarah yang keluar dari pembuluh nadi keluar menyembur sesuai dengan denyut nadi dan berwarna merah terang karena masih kaya dengan oksigen.
  2. Pendarahan VenaDarah yang keluar dari pembuluh vena mengalir lambat, berwarna merah gelap karena mengandung karbon dioksida.
  3. Pendarahan KapilerBerasal dari pembuluh darah kapiler, darah yang keluar merembes. Pendarahan ini sangat kecil sehingga hampir tidak memiliki tekanan/semburan. Warnanya bervariasi antara merah terang dan merah gelap.

Pengendalian dan Penanganan Pendarahan Luar

  1. Tekan luka dengan jari atau telapak tangan. (gunakan sarung tangan).
  2. Tinggikan anggota tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi kehilangan darah, jangan lakukan jika dicurigai terdapat trauma lainnya (patah tulang, terkilir).
  3. Tekan pada titik tekan, yaitu arteri di atas daerah yang mengalami perdarahan. Ada beberapa titik tekan yaitu:
    1. Arteri Brakialis (arteri di lengan atas).
    2. Arteri Radialis (arteri di pergelangan tangan).
    3. Arteri Femoralis (arteri di lipatan paha).
Jangan menekan pembuluh darah apapun yang menuju kek kepala.

Prosedur Keselamatan

  1. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh penderita.
  2. Jangan menyentuh mulut,hidung,mata dan makanan sewaktu memberi perawatan.
  3. Cucilah tangan setelah selesai membeikan perawatan
  4. Buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh penderita dengan baik.
@Pengendalian Pendarahan




Yang dimaksud dengan pendarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat. Berdasarkan letak keluarnya darah, pendarahan dibagi menjadi 2 macam, yaitu pendarahan terbuka dan pendarahan tertutup. Pada pendarahan terbuka, darah keluar dari dalam tubuh. Tekanan dan warna darah pada saat keluar tergantung dari jenis pembuluh darah yang rusak. Jika yang rusak adalah pembuluh arteri (pembuluh nadi), maka darah memancar dan berwarna merah terang. Jika yang rusak adalah pembuluh vena (pembuluh balik), maka darah mengalir dan berwarna merah tua. Jika yang rusak adalah pembuluh kapiler (pembuluh rambut), maka darah merembes seperti titik embun dan berwarna merah terang.
Pada pendarahan tertutup, darah keluar dari pembuluh darah dan mengisi daerah di sekitarnya, terutama dalam jaringan otot. Pendarahan ini dapat diidentifikasi dengan adanya memar pada korban.
Bentuk lain dari pendarahan tertutup adalah pendarahan dalam. Pada pendarahan dalam, darah yang keluar dari pembuluh darah mengisi rongga dalam tubuh, seperti rongga dalam perut. Pendarahan ini dapat diidentifikasi dari tanda-tanda pada korban, seperti:
-          setelah cidera korban mengalami syok, tapi tidak ada tanda-tanda pendarahan
-          tempat cidera mungkin terlihat memar yang terpola
-          lubang tubuh mungkin mengeluarkan darah
Pengendalian pendarahan bisa bermacam-macam, tergantung pada jenis dan tingkat pendarahannya. Untuk pendarahan terbuka, pertolongan yang bisa diberikan antara lain:
-          tekan langsung pada cidera
Penekanan ini dilakukan dengan kuat pada pinggir luka. Setelah beberapa saat, sistem peredaran darah akan menutup luka tersebut. Teknik ini dilakukan untuk luka kecil yang tidak terlalu parah (luka sayatan yang tidak terlalu dalam).
-          elevasi
Teknik dilakukan dengan mengangkat bagian yang luka (tentunya setelah dibalut) sehingga lebih tingggi dari jantung. Apabila darah masih merembes, diatas balutan yang pertama bisa diberi balutan lagi tanpa membuka balutan yang pertama.
-          tekan pada titik nadi
Penekanan titik nadi ini bertujuan untuk mengurangi aliran darah menuju bagian yang luka. Pada tubuh manusia terdapat 9 titik nadi, yaitu temporal artery (di kening), facial artery (di belakang rahang), common carotid artery (di pangkal leher, dekat tulang selangka), brachial artery (di lipatan siku), radial artery (di pergelangan tangan), femoral artery (di lipatan paha), popliteal artery (di lipatan lutut), posterior artery (di belakang mata kaki), dan dorsalis pedis artery (di punggung kaki).
-          Immobilisasi
Immobilisasi bertujuan untuk meminimalkan gerakan anggota tubuh yang luka. Dengan sedikitnya gerakan diharapkan aliran darah ke bagian yang luka tersebut menurun.
-          tourniquet
Teknik ini hanya dilakukan untuk menghentikan pendarahan di tangan atau kaki saja, merupakan pilihan terakhir, dan hanya diterapkan jika ada kemungkinan amputasi. Bagian lengan atau paha atas diikat dengan sangat kuat sehingga darah tidak bisa mengalir. Dahi korban yang mendapat tourniquet harus diberi tanda silang sebagai penanda dan korban harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Jika korban tidak segera mendapat penanganan, bagian yang luka bisa membusuk.
Berbeda dengan pendarahan terbuka, pertolongan yang bisa diberikan pada korban yang mengalami pendarahan dalam adalah sebagai berikut:
-          rest
Korban diistirahatkan dan dibuat senyaman mungkin.
-          ice
Bagian yang luka dikompres es hingga darahnya membeku. Darah yang membeku ini lambat laun akan terdegradasi secara alami melalui sirkulasi dan metabolisme tubuh.
-          commpression
Bagian yang luka dibalut dengan kuat untuk membantu mempercepat proses penutupan lubang/bagian yang rusak pada pembuluh darah.
-          elevation
Kaki dan tangan korban ditinggikan sehingga lebih tinggi dari jantung.
~ Dirangkum dari diklat PMI ~
@P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakan)
———————————————————————————————————
Pertolongan pertama dapat menyelamatkan dan menolong korban dalam perjalanan sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pengetahuan dan ketrampilan untuk menangani keadaan darurat menjadi dasar penting. Salah satu yang diperlukan untuk melakukan tindakan pertama itu adalah perlengkapan dasar P3K yang lengkap. Perlengkapan sepele yang sering dilupakan adalah sebuah peniti yang bersih, kecil tetapi sangat berguna, misalnya untuk menutup baju anda atau perban darurat. Beberapa perlengkapan di bawah ini wajib untuk dibawa dalam perjalanan petualangan anda:
1. Perban ; Anda dapat menggunakan perban untuk mengikat luka, dan membalut bagian tubuh untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Fungsi lain dapat dipakai sebagai alat pengikat jika tak ada yang lain.
2. Plester ; Gunakan plester untuk menahan penutup luka/kasa untuk menghindari infeksi luka karena kotoran.
3. Pil pereda rasa sakit/analgetik ; Simpanlah pil pereda rasa sakit anda untuk keadaan darurat. Misalnya: ponstan.
4. Gunting kecil ; Belilah gunting dengan kualitas terbaik dan tahan karat.
5. Peniti ; Digunakan untuk mengikat perban dan jahitan sementara.
6. Pembalut segitiga/Mitela ; kain ini untuk sangat fungsional untuk berbagai keperluan. Patah tangan dapat diatasi dengan membuat ambin dari perban yang besar.
7.Kapas ; Kapas berguna untuk membersihkan luka dan dapat menyerap darah dari luka. Tetapi jangan digunakan secara langsung sebagai penutup luka, karena bila luka mengering kapas akan melekat dan sulit dilepas.
8. Antiseptik ; Gunakan pengoles antiseptik untuk membersihkan luka. Krim antiseptik tersebut akan mempercepat penyembuhan.
Sehari-hari dimana saja dan kapan saja, tidak jarang kita jumpai berbagai macam kecelakan, dengan akibat luka ringan maupun berat. Menilik dari hal tersebut, diharapkan kita sebagai anggota masyarakat pada umumnya dan sebagai pecinta alam yang sering mengadakan kegiatan di alam bebas pada khususnya dapat menguasai dan menerapkan pengetahuan tentang pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan/Gangguan Yang Diakibatkan Oleh Aktifitas di Alam Bebas
Shock
Tanda-tanda :
  • Kesadaran menurun, denyut nadi cepat, lemah dan kemudian menghilang.
  • Kulit pucat, dingin dan lembab.
  • Nafas dangkal tidak teratur.
  • Mata hampa, suram.
  • Penderita merasa pusing, mual.
Penyebab :
  • Tekanan emosi hebat
  • Kehilangan darah atau cairan
  • Keracunan
Pertolongan :
  • Baringkan penderita dengan kepala lebih rendah, kecuali pasien menderita gegar otak dan patah tulang.
  • Kendorkan pakaian, beri selimut.
  • Jangan beri minum.
Pingsan
Tanda-tanda :
  • Penderita tidak sadar, terbaring tidak bergerak, terkadang sangat gelisah.
  • Pernafasan ada nadi berdenyut.
Penyebab :
  • Kurang memeproleh zat asam.
  • Terlalu kepanasan/kedinginan, kesakitan.
  • Keracunan
  • Penyakit kronis, ginjal, jantung, diabetes, dsb.
Pertolongan :
  • Baringkan penderita ditempat teduh dan udara segar.
  • Bila wajah pucat, kepala direndahkan (sebaliknya).
  • Buka/longgarkan pakaian.
  • Bila penderita muntah, letakkan kepala dalam posisi miring, untuk mencegah muntahan terselak masuk ke paru-paru.
  • Beri penyegar (decologne) atau amoniak agar segera sadar.

Mati suri
Tanda-tanda :
  • Kesadaran diantara pingsan dan mati.
  • Pernafasan tidak nampak.
  • Nadi tidak teraba.
  • Wajah pucat kebiru-biruan.
Penyebab :
  • Tidak dapat bernafas
  • Menghirup gas beracun.
Pertolongan :
  • Lakukan seperti penderita pingsan.
  • Bersihkan jalan nafas.
  • Segera bawa ke dokter.
Kejang otot (Kram)
Penyebab :
  • Terlalu letih
  • Karena dingin/panas
  • Kekurangan garam, rendahnya kadar mineral.
  • Bernafas terlalu cepat ketika tidak diperlukan, sehingga menghalangi pemakaian kalsium oleh tubuh.
Tanda-tanda :
  • Rasa sakit yang terus menerus, berlangung selama beberapa detik sampai beberapa jam.
Pertolongan :
  • Dengan merenggangkan otot tersebut, bila kejang dibetis, berdiri dengan bertumpu pada jari kaki atau mendorong bagian depan kaki ke atas dan memijit otot yang kejang kearah jantung.
  • Bila yang menderita kejang adalah otot lengan atas depan, pijitlah otot tersebut dengan satu tangan dan mintalah bantuan teman anda untuk meluruskan siku tersebut.
Terkilir (Reptura Tendo)
Yaitu terlepasnya tendo dari tulang/otot (Tendo adalah penghubung antara tulang/sendi).
Tanda-tanda :
  • Seseorang yang menderita reptura tendo atau terkilir biasanya terdengar suaranya.
  • Rasa sakit yang hebat sehingga orang tersebut menggeliat kesakitan dan memegang otot tersebut dalam posisi konstraksi.
  • Ia tidak akan membiarkan otot tersebut digerakkan, bahkan biasanya tidak akan mau diperiksa, kecuali bila telah menerima obat penghilang rasa sakit.
  • Membengkak sakit selama beberapa hari dan timbul tanda biru/hitam.
Penyebab :
  • Konstraksi otot yang kuat yang terjadi dengan tiba-tiba.
  • Otot yang tegang dan tidak fleksibel mudah menderita reptura tendo.
Pertolongan :
  • Rest : istirahat
  • Ice : pendinginan
  • Compression : penekanan
  • Elevation : pendinginan bagian tubuh yang cidera
  • Segera hubungi dokter
Dislokasi (sendi meleset)
Yaitu terlepasnya sendi dari tempat yang seharusnya.
Dislokasi sendi rahang
Penyebab :
  • Menguap atau tertawa terlalu lebar
  • Terkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka.
Pertolongan :
Mempergunakan ibu jari yang ditekankan ke rahang, ibu jari sebelumnya dibalut terlebih dahulu. Caranya, rahang tersebut ditekankan kebawah dengan kedua ibu jari tersebut diletakkan digeraham yang paling belakang, tekanan harus mantap tetapi pelan-pelan, bersamaan dengan penekanan tersebut, jari-jari yang lain mengangkat dagu penderita keatas.
Dislokasi sendi bahu
Pertolongan :
  • Perhatikan apakah ada patah tulang.
  • Apabila tidak ada, cedera ditekan dengan telapak tangan/kaki. Sementara itu lengan penderita ditarik sesuai dengan arah kedudukan ketika itu, tarikan harus dilakukan dengan pelan dan semakin lama dan semakin kuat, kemudian dengan hati-hati lengan atas diputar (arah jauhi tubuh) hal ini sebaiknya dilakukan dengan siku berlipat. Dengan cara ini diharapkan ujung lengan atas akan menggeser kembli ketempat semula.
Dislokasi sendi paha (pinggul)
Penyebab :
  • Lutut membentur, paha terdorong kebelakang dan terlepas dari sendinya.
Tanda-tanda :
  • Lutut terputar kedalam, paha terkunci mendekati garis tengah tubuh, bila digerakkan terasa nyeri.
  • Usahakan jangan digerakkan, bawa segera ke rumah sakit.
Patah Tulang tulang stress
Tanda-tanda :
  • Tidak tampak
  • Sakit bila ditekan dari atas dan dari bawah.
  • Sakit ringan dan semakin sakit bila terus digunakan.
Penyebab :
  • Kaki yang mempunyai lengkungan yang tinggi, sehingga sebagian besar gaya langkah terpusatkan pada tulang dan kaki.
Pertolongan :
  • Istirahatkan bagian tubuh yang sakit.
Patah tulang komplet
Tanda-tanda :
  • Rasa sakit yang hebat disertai dengan pembengkakan.
  • Bila memutuskan pembuluh darah darah dapat mengakibatkan pendarahan.
Penyebab
  • Kekerasan dari luar, terpukul benda-benda keras, tertembak terjatuh dan sebagainya.
Pertolongan
  • Mencegah pendarahan
  • Mencegah gugat
  • Mencegah rasa nyeri
  • Mencegah infeksi
  • Pembalutan/pembidaian.
Perdarahan Pembuluh Nadi
Tanda-tanda :
  • Darah keluar menyembur sesuai dengan denyut jantung, darah yang keluar berwarna merah segar.
Pertolongan :
  • Menekan ditempat perdarahan dengan kain, setelah luka dibersihkan.
  • Usahakan bagian yang mengalami perdarahan lebih tinggi dari letak.
  • Jika belum berhasil, hentikan perdarahan dengan memijit pembuluh nadi (arteri) antara luka dengan jantung (diatas posisi luka)
  • Dengan memasang touniquet (dikendorkan tiap 15 menit)
Keracunan
Racun bisa masuk ketubuh melalui :
Pernafasan
Tanda-tanda :
  • Banyak keluar air liur dan air mata
  • Batuk-batuk
  • Warna muka merah
Pertolongan :
  • Bawa secepatnya ketampat yang bebas gari gas beracun tersebut.
  • Tidurkan terlentang dan beri selimut.
  • Bila perlu beri penafasan buatan jangan dari mulut ke mulut.
  • Segera bawa ke rumah sakit
Melalui kulit
Pertolongan :
  • Pakaian yang terkena racun dilepas
  • Bagian tubuh yang terkena racun disiram dengan air dingin terus menerus.
Melalui makanan
Keracunan Botulinum (banyak dijumpai pada makanan dalam kaleng)
Gejala :
  • Muncul secara mendadak 18-36 jam sesudah memakan makanan tersebut
  • Lemah badan, disusul penglihatan kabur dan ganda.
  • Penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah menelan.
pertolongan :
  • Hanya dapat diberikan di rumah sakit dengan menyuntikkan serum antitoksin khusus untuk Botulinum.
Pencegahan :
  • Sebelum dihidangkan, makanan dalam kaleng dibuka kemudian direbus bersama kalengnya didalam air sampai mendidih.
Keracunan jamur
gejala :
  • Muncul dalam jarak beberapa menit sampai 2 jam sesudah makan jamur beracun tersebut.
  • Sakit perut yang hebat, mencret.
  • Banyak berkeringat
  • Mental kacau
  • Pingsan
Pertolongan :
  • Usahakan agar muntah
  • Bilas lambung
·         Bila perlu berikan pernafasan buatan

1 komentar:

  1. How to Play Casino: Easy Guide to playing slots on
    Casino games wooricasinos.info are played by 4 바카라사이트 players, the average time they take turns is around 14:20. 토토 The house is divided into three jancasino.com distinct categories: https://octcasino.com/ the house

    BalasHapus