Pendarahan luar terjadi akibat kerusakan dinding pembuluh darah disertai dengan kerusakan kulit, yang memungkinkan darah keluar dari tubuh.
Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan pendarahan luar dibedakan menjadi:
Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan pendarahan luar dibedakan menjadi:
- Pendarahan ArteriDarah yang keluar dari pembuluh nadi keluar menyembur sesuai dengan denyut nadi dan berwarna merah terang karena masih kaya dengan oksigen.
- Pendarahan VenaDarah yang keluar dari pembuluh vena mengalir lambat, berwarna merah gelap karena mengandung karbon dioksida.
- Pendarahan KapilerBerasal dari pembuluh darah kapiler, darah yang keluar merembes. Pendarahan ini sangat kecil sehingga hampir tidak memiliki tekanan/semburan. Warnanya bervariasi antara merah terang dan merah gelap.
Pengendalian dan Penanganan Pendarahan Luar
- Tekan luka dengan jari atau telapak tangan. (gunakan sarung tangan).
- Tinggikan anggota tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi kehilangan darah, jangan lakukan jika dicurigai terdapat trauma lainnya (patah tulang, terkilir).
- Tekan pada titik tekan, yaitu arteri di atas daerah yang mengalami perdarahan. Ada beberapa titik tekan yaitu:
- Arteri Brakialis (arteri di lengan atas).
- Arteri Radialis (arteri di pergelangan tangan).
- Arteri Femoralis (arteri di lipatan paha).
Prosedur Keselamatan
- Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh penderita.
- Jangan menyentuh mulut,hidung,mata dan makanan sewaktu memberi perawatan.
- Cucilah tangan setelah selesai membeikan perawatan
- Buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh penderita dengan baik.
@Pengendalian Pendarahan |
Yang dimaksud dengan pendarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat. Berdasarkan letak keluarnya darah, pendarahan dibagi menjadi 2 macam, yaitu pendarahan terbuka dan pendarahan tertutup. Pada pendarahan terbuka, darah keluar dari dalam tubuh. Tekanan dan warna darah pada saat keluar tergantung dari jenis pembuluh darah yang rusak. Jika yang rusak adalah pembuluh arteri (pembuluh nadi), maka darah memancar dan berwarna merah terang. Jika yang rusak adalah pembuluh vena (pembuluh balik), maka darah mengalir dan berwarna merah tua. Jika yang rusak adalah pembuluh kapiler (pembuluh rambut), maka darah merembes seperti titik embun dan berwarna merah terang. Pada pendarahan tertutup, darah keluar dari pembuluh darah dan mengisi daerah di sekitarnya, terutama dalam jaringan otot. Pendarahan ini dapat diidentifikasi dengan adanya memar pada korban. Bentuk lain dari pendarahan tertutup adalah pendarahan dalam. Pada pendarahan dalam, darah yang keluar dari pembuluh darah mengisi rongga dalam tubuh, seperti rongga dalam perut. Pendarahan ini dapat diidentifikasi dari tanda-tanda pada korban, seperti: - setelah cidera korban mengalami syok, tapi tidak ada tanda-tanda pendarahan - tempat cidera mungkin terlihat memar yang terpola - lubang tubuh mungkin mengeluarkan darah Pengendalian pendarahan bisa bermacam-macam, tergantung pada jenis dan tingkat pendarahannya. Untuk pendarahan terbuka, pertolongan yang bisa diberikan antara lain: - tekan langsung pada cidera Penekanan ini dilakukan dengan kuat pada pinggir luka. Setelah beberapa saat, sistem peredaran darah akan menutup luka tersebut. Teknik ini dilakukan untuk luka kecil yang tidak terlalu parah (luka sayatan yang tidak terlalu dalam). - elevasi Teknik dilakukan dengan mengangkat bagian yang luka (tentunya setelah dibalut) sehingga lebih tingggi dari jantung. Apabila darah masih merembes, diatas balutan yang pertama bisa diberi balutan lagi tanpa membuka balutan yang pertama. - tekan pada titik nadi Penekanan titik nadi ini bertujuan untuk mengurangi aliran darah menuju bagian yang luka. Pada tubuh manusia terdapat 9 titik nadi, yaitu temporal artery (di kening), facial artery (di belakang rahang), common carotid artery (di pangkal leher, dekat tulang selangka), brachial artery (di lipatan siku), radial artery (di pergelangan tangan), femoral artery (di lipatan paha), popliteal artery (di lipatan lutut), posterior artery (di belakang mata kaki), dan dorsalis pedis artery (di punggung kaki). - Immobilisasi Immobilisasi bertujuan untuk meminimalkan gerakan anggota tubuh yang luka. Dengan sedikitnya gerakan diharapkan aliran darah ke bagian yang luka tersebut menurun. - tourniquet Teknik ini hanya dilakukan untuk menghentikan pendarahan di tangan atau kaki saja, merupakan pilihan terakhir, dan hanya diterapkan jika ada kemungkinan amputasi. Bagian lengan atau paha atas diikat dengan sangat kuat sehingga darah tidak bisa mengalir. Dahi korban yang mendapat tourniquet harus diberi tanda silang sebagai penanda dan korban harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Jika korban tidak segera mendapat penanganan, bagian yang luka bisa membusuk. Berbeda dengan pendarahan terbuka, pertolongan yang bisa diberikan pada korban yang mengalami pendarahan dalam adalah sebagai berikut: - rest Korban diistirahatkan dan dibuat senyaman mungkin. - ice Bagian yang luka dikompres es hingga darahnya membeku. Darah yang membeku ini lambat laun akan terdegradasi secara alami melalui sirkulasi dan metabolisme tubuh. - commpression Bagian yang luka dibalut dengan kuat untuk membantu mempercepat proses penutupan lubang/bagian yang rusak pada pembuluh darah. - elevation Kaki dan tangan korban ditinggikan sehingga lebih tinggi dari jantung. ~ Dirangkum dari diklat PMI ~ @P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakan) ——————————————————————————————————— Pertolongan pertama dapat menyelamatkan dan menolong korban dalam perjalanan sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pengetahuan dan ketrampilan untuk menangani keadaan darurat menjadi dasar penting. Salah satu yang diperlukan untuk melakukan tindakan pertama itu adalah perlengkapan dasar P3K yang lengkap. Perlengkapan sepele yang sering dilupakan adalah sebuah peniti yang bersih, kecil tetapi sangat berguna, misalnya untuk menutup baju anda atau perban darurat. Beberapa perlengkapan di bawah ini wajib untuk dibawa dalam perjalanan petualangan anda: 1. Perban ; Anda dapat menggunakan perban untuk mengikat luka, dan membalut bagian tubuh untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Fungsi lain dapat dipakai sebagai alat pengikat jika tak ada yang lain. 2. Plester ; Gunakan plester untuk menahan penutup luka/kasa untuk menghindari infeksi luka karena kotoran. 3. Pil pereda rasa sakit/analgetik ; Simpanlah pil pereda rasa sakit anda untuk keadaan darurat. Misalnya: ponstan. 4. Gunting kecil ; Belilah gunting dengan kualitas terbaik dan tahan karat. 5. Peniti ; Digunakan untuk mengikat perban dan jahitan sementara. 6. Pembalut segitiga/Mitela ; kain ini untuk sangat fungsional untuk berbagai keperluan. Patah tangan dapat diatasi dengan membuat ambin dari perban yang besar. 7.Kapas ; Kapas berguna untuk membersihkan luka dan dapat menyerap darah dari luka. Tetapi jangan digunakan secara langsung sebagai penutup luka, karena bila luka mengering kapas akan melekat dan sulit dilepas. 8. Antiseptik ; Gunakan pengoles antiseptik untuk membersihkan luka. Krim antiseptik tersebut akan mempercepat penyembuhan. Sehari-hari dimana saja dan kapan saja, tidak jarang kita jumpai berbagai macam kecelakan, dengan akibat luka ringan maupun berat. Menilik dari hal tersebut, diharapkan kita sebagai anggota masyarakat pada umumnya dan sebagai pecinta alam yang sering mengadakan kegiatan di alam bebas pada khususnya dapat menguasai dan menerapkan pengetahuan tentang pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan/Gangguan Yang Diakibatkan Oleh Aktifitas di Alam Bebas Shock Tanda-tanda :
Tanda-tanda :
Mati suri Tanda-tanda :
Penyebab :
Yaitu terlepasnya tendo dari tulang/otot (Tendo adalah penghubung antara tulang/sendi). Tanda-tanda :
Yaitu terlepasnya sendi dari tempat yang seharusnya. Dislokasi sendi rahang Penyebab :
Mempergunakan ibu jari yang ditekankan ke rahang, ibu jari sebelumnya dibalut terlebih dahulu. Caranya, rahang tersebut ditekankan kebawah dengan kedua ibu jari tersebut diletakkan digeraham yang paling belakang, tekanan harus mantap tetapi pelan-pelan, bersamaan dengan penekanan tersebut, jari-jari yang lain mengangkat dagu penderita keatas. Dislokasi sendi bahu Pertolongan :
Penyebab :
Tanda-tanda :
Tanda-tanda :
Tanda-tanda :
Racun bisa masuk ketubuh melalui : Pernafasan Tanda-tanda :
Pertolongan :
Keracunan Botulinum (banyak dijumpai pada makanan dalam kaleng) Gejala :
gejala :
|
How to Play Casino: Easy Guide to playing slots on
BalasHapusCasino games wooricasinos.info are played by 4 바카라사이트 players, the average time they take turns is around 14:20. 토토 The house is divided into three jancasino.com distinct categories: https://octcasino.com/ the house